403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID A0hZ2ATLf1lRaHy0ePikgCBsqV0D2r5ZoIQAcVQawdzz3rVNgQsjGg==
9Juni 2022, 07:02:53 WIB. Ketua MUI Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah. (MUI Jatim/Antara) Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah minta ulama dan umara memperkuat kerja sama dalam menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebab, saat ini menjelang Hari Raya Idul Alm. KH. Moh. Hasan GenggongSalah satu karomah Al-Marhum waliyullah KH. Moh. Hasan Genggong diceritakan oleh KH. Akhmad Mudzhar, Situbondo. Beliau bercerita bahwa pada suatu hari selepas sholat Jum’at Almarhum KH. Moh. Hasan Genggong atau yang dikenal dengan kiai sepuh turun dari Masjid jami’ Al-Barokah Genggong menuju dalem rumah/kediaman beliau. Dalam perjalanan antara masjid dan kediamannya, beliau kiai sepuh berjalan sambil berteriak mengucap “Innalillah, Innalillah” sambil menghentak-hentakkan tangannya yang kelihatan basah. Pada waktu itu jam menunjukkan jam Setelah itu, tepat pada hari Senin pagi, ketika Alm. Kiai sepuh menemui tamunya yang juga terdapat KH. Akhmad Mudzar salah seorang santrinya dan perawi kisah ini, datang dua orang tamu menghadap kiai sepuh yang merautkan paras kelelahan seakan-akan baru mengalami musibah yang begitu hebat. Tatkala dua orang tersebut bertemu dan melihat wajah almarhum kiai sepuh, terlontarlah ucapan dari salah seorang dari keduanya. “ini orang yang menolong kita tiga hari yang lalu” ujarnya. Bersamaan dengan itu, Alm. Kiai sepuh mengucap kata “Alhamdulillah” sebanyak tiga kali dengan wajah yang berseri. Dari kejadian tersebut membuat heran KH. Mudzhar dan beliau mengambil keputusan untuk bertanya kepada kedua tamu tersebut, sehingga bercerita tamu tersebut “tiga hari yang lalu, yaitu hari Jum’at kami berdua dan beberapa teman yang lain menaiki perahu menuju Banjarmasin, tiba-tiba perahu oleng akibat angin topan dan perahu kami tak tertolong lagi. Namun kami sempat diselamatkan berkat kehadiran dan pertolongan yang datang dari seorang sepuh yang tidak kami kenal, waktu itu menunjukkan sekitar jam atau ba’da Jumat, setelah itu kami sudah tidak sadar lagi apa yang terjadi hingga kami terdampar di tepi pantai Kraksaan Kalibuntu”. Lalu lanjut cerita tamu tersebut setelah kami sadar, kami merasa sangat gembira dan bersyukur karena masih terselamatkan dari bencana itu. Dan kami ingat bahwa yang menolong kami dari malapetaka tiga hari yang lalu itu adalah orang tua yang nampaknya sangat alim. Hingga hati kami terdorong untuk sowan atau bersilaturrahim kepada kiai yang sepuh yang dekat dengan tempat kami terdampar. Setelah kami bertanya kepada orang-orang yang kami jumpai, “adakah disekitar tempat ini seorang kiai yang sepuh?”. Lalu kami disuruh menuju ke tempat ini Genggong. Setelah sampai disini ternyata orang yang menolong kami waktu itu adalah orang ini. bersamaan dengan itu tangan tamu tersebut menunjuk ke arah Alm. KH. Moh. Hasan buku 150 tahun menebar ilmu di jalan AllahMakamHadratussyaikh KH. Hasan Genggong, Probolinggo, Jawa Timur. LADUNI.ID. Minggu, 7 November 2021 Senin, 15 Muharaam 1443 H; Bersuci; Shalat; Puasa; ZIS; Haji Umroh
Haulke-62 KH Muhammad Hasan yang digelar di Masjid Jami' Al Barokah Genggong, Rabu (5/7) pukul 08.30 WIB, mengundang antusiasme kaum Muslim. Ribuan masyarakat hadir memadati kawasan Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur. Haul KH Muhammad Hasan Genggong selalu diperingati setiap 11 Syawal.KH Muhammad Hasan adalah salah satu Ulama Nusantara yang kharismatik, beliau di lebih masyhur dengan panggilan Kyai Hasan Sepuh, karena anak beliau yang men
SekretarisLakpesdam NU Kabupaten Malang, Dr Ahmad Makki Hasan mengungkapkan, website dan program kerja ini untuk merapatkan barisan dan bersinergi PCNU Kabupaten Malang serta seluruh lembaga banom yang ada. "Kebetulan LTNNU, Lakpesdam dan Lesbumi dibina oleh koordinator yang sama dari PCNU Kabupateb Malang, yaitu KH Zulfan
tAsnZN.