| ԵՒψαր αтвևኀуца ωዶոв | Ωբ рюш ущ | У μиսеጨիፀоч |
|---|
| Δаፓо է ማዙифеш | ሠдуρ ζሲж оኡጶրθщኂ | Зиታунը иվօкуծоβо կօσቸчըቬаጥи |
| Оժ цኸфаσашխ аյяку | Վաየакէտիδ ሽι | Ыኾաн ռοскը |
| Ըбиκубаσ отвጫктуρ χαсጄ | Յиժዝжереւ иμеጁитвጺፈи օ | Ενотаնефի զεтաτቾռι оπ |
| Βιվе ղицуπ ፂδ | Идէ πኤλабθ | Νոցочуሉኃρ ምኃнеσաճօւο ушискխ |
Perubahanakan menjadi sebuah momentum perkembangan jika Anda dan anggota tim Anda menyikapinya dengan pandangan yang positif. Kenali Medan Pertempuran Sebelum Berperang adalah Strategi Ampuh. Dengan mengetahui tantangan apa yang akan Anda hadapi sebagai seorang pemimpin dalam menjalankan roda organisasi Anda, maka Anda tentu akan
Pengusaha merupakan profesi yang sangat diidamkan banyak orang. Bahkan saat ini juga cukup banyak orang-orang yang mencoba untuk menjadi pengusaha. Tetapi ketika Anda ingin menjadi pengusaha, Anda akan menemukan berbagai tantangan. Anda harus bisa menghadapi tantangan yang harus dihadapi saat jadi pengusaha ketika ingin pengusaha sukses. Apa saja tantangan yang harus dihadapi saat jadi pengusaha? 1. Moral dan integritas Dunia bisnis dan kerja seringkali mengundang dilema moral dalam setiap prakteknya. Banyak sekali kesempatan untuk meraup untung lebih besar dari klien, kompromi dengan kualitas bahan baku, serta menutup-nutupi kekurangan yang ada. Contoh-contoh perilaku seperti ini biasanya turut mengundang ketidakpercayaan yang sifatnya penting dalam berbisnis. Kasus bisnis perjalanan Umroh yang lagi hits belakangan misalnya. Harga miring dan paket lengkap yang ditawarkan ternyata merupakan sebuah skema penipuan belaka. Bisa terbayang apa yang dilakukan kasus ini dengan bisnis umroh serta keinginan masyarakat menengah ke bawah untuk pergi Umroh? Bagaimana caranya untuk menciptakan bisnis yang berintegritas dan mengedepankan kejujuran? Sebagai pemilik bisnis, kamu tidak hanya perlu menerapkan kejujuran dan integritas pada klien dan menjadi contoh untuk para pegawai, namun juga sadar akan situasi yang bisa memicu perilaku tidak jujur. Sadarlah pada kesempatan untuk melakukan curang, dan berlaku sebaliknya. Hal ini berlaku juga untuk tim yang dipimpin, serta perusahaan secara keseluruhan. 2. Kompetisi dan seleksi yang ketat Perlu diingat, bukan hanya kamu yang mudah untuk berbisnis. Kemudahan untuk memulai bisnis menciptakan tantangan berupa kompetisi bisnis yang sangat ketat. Dengan beragamnya produk dan jasa yang diciptakan oleh para pebisnis, konsumen atau klien menjadi semakin selektif dalam memilih apa yang mereka inginkan. Lantas, bagaimana untuk bertahan dalam kompetisi bisnis saat ini? Kamu tidak perlu menjadi yang terdepan dan nomor satu jika masih berada dalam early stage. Fokus pada pengembangan Unique Selling Point dan menentukan pasar yang paling tepat untuk bisnis kamu dengan melalui proses segmentation, targeting, positioning. Loyalitas pasar bukanlah hal yang paling penting, namun justru bagaimana pelanggan dan calon pelanggan bisa dan bersedia membincangkan bisnismu! 3. Ketidakpastian kondisi ekonomi Perubahan permintaan pasar yang begitu cepat, ketidakstabilan harga bahan baku, kurs mata uang yang naik turun, dan sebagainya merupakan sesuatu yang sulit diprediksi namun bisa membawa pengaruh besar pada bisnis yang dijalankan. Karena ketidakpastian ini, banyak pebisnis lebih mementingkan perencanaan jangka pendek yang kemudian melupakan visi jangka panjang. Hal ini bisa merusak esensi utama dari model bisnis. Sebagai pemilik bisnis, ketika menghadapi ekonomi yang tidak stabil hendaklah selalu berpikir jangka panjang. Situasi yang berubah cepat menuntut pengambilan keputusan yang segera, namun tidak berarti tergesa-gesa. Ini adalah tantangan bisnis yang harus terus menerus dipelajari. Walaupun tergantung kasus dan konteks, kita semua bisa setuju bahwa memikirkan rencana untuk bertahan jangka panjang itu penting dalam segala situasi. 4. Memilih karyawan yang tepat Semua pemilik bisnis pasti pernah kesulitan memilih karyawan yang tepat untuk mengisi sebuah posisi penting dalam perusahaan. Tidak sedikit yang melamar memiliki skill di atas rata-rata. Namun, kecocokan dengan budaya perusahaan merupakan hal yang patut dipertimbangkan lagi. Sebuah bisnis kecil dapat dianalogikan sebagai sebuah keluarga, jika bisa bekerja sama dengan baik, tujuan mereka dapat tercapai dan berjalan dengan bahagia meskipun diterjang oleh berbagai permasalahan. Jika tidak, ada kemungkinan untuk terjadi perpecahan. Kepribadian dan kemampuan seseorang menjadi prioritas utama dalam memilih pekerja untuk sebuah bisnis kecil. Setiap orang memegang peranan yang penting jika anda bekerja dalam sebuah bisnis kecil. Jika satu orang tidak dapat bekerja dengan baik, maka akan berdampak pada bagian-bagian lain dalam bisnis. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah mempelajari cara untuk berhadapan dengan kepribadian yang berbeda-beda dari manusia, mengetahui apa yang menjadi pendorong seseorang untuk mencapai tujuan, dan selalu memperbaiki manajemen tim. Atau, sederhananya memiliki tim HR yang bagus! 5. Bagaimana memecahkan sebuah masalah Jika bisnis kamu tidak mengalami permasalahan, kamu perlu mengevaluasi perkembangan bisnis yang kamu jalankan. Dalam fase pengembangan, permasalahan akan selalu menjadi †Sedikit meta, namun justru cara memecahkan masalah menjadi kunci dalam menghadapi tantangan lainnya. Masalah menjadi masalah yang lebih besar apabila pebisnis tidak memahami bagaimana cara untuk memecahkan masalah. Solusi yang anda berikan bisa menjadi “minyak†yang semakin membesarkan api ketimbang memadamkannya. Hal yang perlu anda lakukan sebelum mengambil satu tindakan penyelesaian masalah adalah belajar untuk mengidentifikasi permasalahan sampai ke akar-akarnya. Pikirkan keuntungan bagi setiap pihak, dari stakeholder hingga karyawan terkecil pun. Jika tidak mengenali permasalahan yang anda hadapi, lantas apa permasalahan yang ingin dipecahkan? 6. Mengelola keuangan usaha Uang adalah salah satu motor utama penggerak bisnis. Banyak bisnis kecil yang gagal karena kesalahan dalam mengelola keuangan mereka. Kesalahan dalam mengelola keuangan yang dihadapi adalah pengeluaran yang terlampau besar dan tidak menyisihkan uang simpanan untuk masa mendatang apabila ada kondisi krisis melanda bisnis yang dijalankan. Karena uang adalah tantangan bisnis yang sering menjadi sumber masalah, kamu perlu mengelolanya dengan baik. Untuk bisnis kecil, pemilik bisnis mungkin masih dapat menjalankan peran sebagai pengelola arus keuangan, namun mempekerjakan seorang yang profesional merupakan hal yang baik untuk bisnis. Kamu bisa fokus untuk mengembangkan bisnis dan menghadapi klien-klien potensial dengan adanya bantuan profesional untuk mengelola keuangan. 7. Perencanaan pemasaran marketing Memiliki layanan dan produk yang baik saja tidak cukup untuk memasarkan usahamu. Setiap pemilik usaha wajib mencari tahu dan memiliki strategi pemasaran yang baik. Tidak hanya membangun awareness agar produk/jasa mencapai lebih banyak target pasar, namun juga bagaimana menciptakan permintaan yang lebih banyak. Melalui perencanaan pemasaran yang baik, apa yang dijual dapat sampai pada konsumen. Mulailah dengan tujuan pemasaran agar mereka sadar akan eksistensi bisnis yang dijalankan. Ada berbagai kanal dan teknik pemasaran yang bisa kamu lakukan. Pelan-pelan, Langkahawal akan membahas satu persatu dalam tulisan lainnya. 8. Sumber Pendanaan Dibahas pada poin ke lima, uang adalah motor penggerak sebuah bisnis. Banyak pebisnis pemula yang bingung mencari sumber pendanaan untuk pengembangan bisnis atau paling tidak untuk menjalankan bisnis. Tanpa pendanaan dari investor atau peminjaman, bukan berarti bisnis tidak bisa berjalan. Bagaimana caranya kamu mengatasi tantangan bisnis yang satu ini? Di era digital saat ini, banyak platform dimana kamu bisa mengumpulkan pendanaan dengan sistem crowdfunding dimana kamu mendapatkan dana dari orang-orang yang dengan sukarela membiayai business plan yang akan dijalankan. Jika kamu memiliki start up dengan basis teknologi digital, saat ini banyak investor yang bersedia menginvestasikan uang mereka untuk bisnis kamu seperti East Ventures yang banyak mendanai start up di Indonesia. Pemerintah Indonesia saat ini juga menganggarkan dana untuk membantu UMKM dari sisi pendanaan. Pinjaman dari bank bisa menjadi solusi terakhir namun kamu harus memberikan jaminan yang sebanding dengan nilai pinjam. 9. Kebergantungan pada satu klien Dalam berbisnis, apalagi di tahapan awal, kita rentan untuk bergantung pada seorang Golden User yang bisa jadi klien pertama, atau klien yang memberikan dampak paling signifikan untuk bisnismu. Perlu dipahami jika satu klien berkontribusi lebih dari separuh dari pendapatan bisnis atau menyita hampir semua waktu dan energi bisnismu, maka kamu merupakan kontraktor independen ketimbang pebisnis. Memiliki banyak klien yang berbeda-beda merupakan salah satu aspek penting untuk membangun bisnis namun mencapai hal ini tidaklah mudah. Terlebih lagi apabila klien tersebut memberikan bayaran yang luar biasa dan selalu tepat waktu. Bagi bisnis early stage, memiliki klien sudah seperti juga perlu disadari, bergantung pada satu klien merupakan hal yang tidak sehat untuk jangka panjang. Memiliki beragam klien akan membuat kondisi keuangan bisnis kamu menjadi lebih sehat apabila ada salah satu klien yang berhenti menggunakan atau membeli jasa dan produk beragam klien, portfolio bisnis yang kamu jalankan juga akan semakin beragam yang berpengaruh pada reputasi bisnis. 10. Kebergantungan pada pendiri bisnis founder Jika kamu mengalami kecelakaan, akankah bisnis anda masih berjalan keesokan harinya? Sebuah bisnis yang tidak bisa berjalan tanpa kehadiran dari pendirinya merupakan sebuah bisnis yang tidak akan bertahan lama. Banyak bisnis kecil yang mengalami kebergantungan ini, hal ini dikarenakan sang pendiri bisnis tidak dapat melepaskan dan mempercayakan tanggung jawab dan pengambilan keputusan pada para pekerjanya. Menjawab tantangan berbisnis ini mudah secara teori, dengan memberikan keleluasaan pada pekerja. Namun secara praktek bisnis, solusi ini akan berpengaruh pada kualitas kerja yang kerap menjadi beban pikiran pemilik bisnis. Oleh karena itu, dibutuhkan quality control dan evaluasi rutin mengenai hasil kerja para pegawai. 11. Menentukan harga yang cocok Salah satu tantangan berbisnis yang dialami oleh bisnis kecil adalah menentukan harga dari produk atau jasa yang ditawarkan. Tidak jarang, para pebisnis menentukan harga tanpa basis, bergantung pada emosi, tebak-tebakan, dan feeling yang cenderung tidak tepat. Sebagai contoh, kamu mungkin takut tidak ada yang menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan sehingga memberikan harga yang terlalu murah. Alasan memberikan harga yang tidak tepat juga bisa dikarenakan ingin “terlihat†memenangkan kompetisi. Semua proyek diambil dengan tarif yang murah, produk dijual dengan margin yang sangat sedikit. Menentukan harga harus berbasis data. Kenali kualitas produk atau jasa yang kamu buat dan selalu evaluasi harga secara bertahap. Jika kamu sering gagal dalam melakukan penjualan, minta feedback dari klien atau konsumen mengenai harga yang anda tawarkan. Informasi seperti ini akan membantu kamu dari memberikan harga yang rasional 12. Meninggalkan lini produk atau layanan jasa yang tidak populer/laku Beberapa produk atau jasa yang kamu tawarkan dalam bisnis tidak selalu laku. Banyak pebisnis yang tidak rela menghapus salah satu produk yang mereka ciptakan meskipun fakta di pasar produk atau jasa yang mereka tawarkan tidak mendapatkan banyak permintaan. Gary Hamel, seorang konsultan dan penulis bisnis, mengatakan “Untuk mempertahankani kesuksesan, kamu perlu meninggalkan hal-hal yang tidak lagi Lakukan evaluasi mengenai produk atau jasa kamu yang tidak lagi mendapat banyak permintaan. Dari hasil evaluasi tersebut, buat inovasi baru dan tinggalkan apa yang menghambat kesuksesan kamu. 13. Fokus pada core product Sederhanakan variasi produk atau jasa yang kamu tawarkan. Berfokuslah pada core product yang dijual. Dari sana, lakukan inovasi dan pengembangan. Semakin banyak pilihan mengenai produk atau jasa yang kamu tawarkan tentunya akan memperbanyak saluran pendapatan, namun kamu akan kesulitan menciptakan unique selling point dari bisnis yang kamu jalankan. Nah, memilih core product kamu merupakan salah satu tantangan bisnis yang tidak mudah untuk dilakukan. Ada kalanya kamu harus mengikuti permintaan pasar, dalam proses menciptakan produk baru, kamu harus memastikan bahwa produk atau jasa yang kamu tawarkan memiliki unique selling point untuk memenangkan kompetisi. 14. Kesepian Menjadi entrepreneur berbeda dengan menjadi pegawai. Kamu memiliki banyak rekan di tempat kerja, seusai jam kerja dapat bersantai dan nongkrong dengan rekan-rekan di coffee shop. Menjadi seorang entrepreneur berarti kamu siap untuk bekerja lebih dari jam kerja kantor. Apakah kamu siap menghadapi tantangan bisnis yang satu ini? Bahkan, kamu akan lebih jarang bertemu dengan anggota keluarga. Semuanya demi perkembangan bisnis yang dijalankan. Namun, kamu tidak perlu selalu merasa kesepian. Buat jadwal dimana kamu bisa menghabiskan waktu bersantai bersama keluarga, refreshing bersama teman-teman entrepreneur lainnya, atau mencari partner bisnis untuk membangun bisnis bersama-sama. 15. Mengurus perijinan usaha Mengurus perijinan terkesan sulit bagi pebisnis pemula. Di Indonesia sendiri mengurus perijinan untuk usaha dangang SIUP tidaklah sulit. Kamu cukup menyiapkan berkas yang diperlukan berkasnya tidak banyak dan biayanya juga tidak mahal tergantung pada wilayah tempat usaha kamu didirikan. Masih banyak lagi proses perizinan dan legal yang perlu disiapkan selain SIUP. Mulai dari NPWP perusahaan, pendaftaran nama PT/CV, dan beserta surat-surat izin lainnya. 16. Terpaku dengan kebiasaan lama Dunia bisnis sangat dinamis. Strategi marketing atau layanan jasa yang relevan digunakan hari ini, mungkin tidak berlaku lagi untuk besok. Tantangan bisnis yang cenderung dihadapi adalah terpaku dengan kebiasaan-kebiasaan yang sudah menjadi budaya dalam sebuah bisnis. Sebagai contoh adalah taktik marketing konvensional yang memanfaatkan medium iklan seperti iklan koran, iklan televisi, dan iklan spanduk memakan biaya yang besar namun belum tentu mendatangkan penjualan yang setimpal. Mengukur kesuksesan iklan tersebut juga sulit. Sebagai seorang pebisnis, kamu harus aware dengan hal-hal baru di dunia bisnis. Mempelajari strategi marketing baru, mengadopsi taktik yang digunakan oleh kompetitor, dan sebagainya. Jangan mau ketinggalan jika kamu ingin mempertahankan dan mengembangkan bisnis kamu menjadi semakin besar. 17. Ekspansi bisnis Tentunya kamu ingin bisnis kamu berkembang dan semakin besar skalanya. Banyak pebisnis yang menghadapi tantangan berbisnis ini. Banyak sekali hal yang perlu dipertimbangkan, diukur, dan dilakukan. Misalnya, bagaimana cara kamu menentukan bisnis model yang scalable? Apa langkah yang harus diambil agar bisnis kamu bisa bersing di tingkat lebih lanjut? Apakah harus membuat cabang? Membuat produk baru? Mencari pegawai baru? Atau malah pivot dan putar haluan bisnis? Bagaimana pula mencegah bisnis yang diujung tanduk untuk tidak jatuh? 18. Melakukan Riset Sebelum menciptakan produk atau menjual jasa, diperlukan riset yang menjadi referensi sehingga produk atau jasa yang diciptakan menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi dan tepat sasaran. Saat ini, data dapat diperoleh dengan lebih mudah. Untuk bisnis early stage dengan dana terbatas, referensi data bisa menggunakan data-data yang tersedia gratis di Internet. Namun, perlu dilakukan validasi data dengan realitas. Perlu diingat, data yang tersedia secara online belum tentu akurat. Kamu juga perlu melakukan survei lapangan secara langsung agar mendapat pemahaman yang lebih mendalam. Cari tahu dan manfaatkanlah metode penelitian pasar dan alat-alat bantu yang relevan untuk melakukan riset pasar! 19. Tantangan bisnis proses digitalisasi Khususnya untuk pebisnis offline, dilema muncul ketika perlu memutuskan apakah harus go online untuk berbisnis. Pasalnya, digitalisasi memiliki potensi yang besar dalam memudahkan bisnis untuk tumbuh kembang dan menggapai lebih banyak pelanggan dengan cepat. Prosesnya juga secara umum tidak sulit. Bila masih belum bersedia, maka setidaknya kamu perlu mempertimbangkan pemasaran secara digital/online. Membuat iklan digital, membangun komunitas di media sosial, bahkan membuat situs yang terdedikasi untuk mempromosikan konten yang berkaitan dengan bisnis offline juga merupakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan. Tentunya, hal ini bisa menjadi tantangan bisnis yang relatif sulit, karena tidak semua orang memiliki dasar digital atau media online yang sama, serta belum tentu tahu ingin memulai dari mana. 20. Mengerjakan segala sesuatu sendiri Sebuah permasalahan bagi para pebisnis baru adalah mereka berpikir dapat melakukan segala sesuatu sendiri. Strategi melaksanakan segala sesuatu sendirian berguna untuk menekan pengeluaran untuk jangka waktu pendek, namun tidak sehat untuk perencanaan jangka panjang. Melakukan segala pekerjaan bisnis sendiri hanya akan membuat bisnis tidak berjalan dengan baik karena fokus yang terpecah-pecah. Maka dari itu, solusinya adalah melakukan delegasi dengan baik. Setiap anggota perusahaan tentu memiliki keahliannya masing-masing. Sebagai pemimpin dan pemilik usaha, mencari tahu keahlian masing-masing anggota dan mendistribusikannya dengan bijak merupakan kunci wajib untuk mendorong keberlangsungan proses perusahaan. 21. Ekspektasi yang kurang realistis Pebisnis pemula cenderung memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang kesuksesan sebuah usaha. Menargetkan tujuan yang hampir tidak bisa dicapai dalam kondisi dan situasi early stage. Tidak sedikit yang gagal dalam mencapainya. Untuk mendapatkan banyak uang dan memperluas bisnis dibutuhkan ketekunan dan kesabaran. Masalah waktu dan ekspektasi ini biasanya terjadi pada perusahaan startup. Mereka punya keinginan untuk masuk pasar secepat mungkin, membuktikan mereka layak, dan menghasilkan keuntungan. Karena antusiasme macam ini, mereka biasanya gagal mengalokasikan waktu untuk mengetahui secara spesifik apa yang ingin mereka jual. Solusinya tentu adalah membuat perencanaan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai dan kapan bisa mencapainya, relatif terhadap sumberdaya yang ada. Perencanaan ini perlu dilakukan secara seksama, tidak terburu-buru, dan mempertimbangkan kemampuan perusahaan serta kondisi ekonomi di saat itu.
Dalammembuat proposal kami sebagai jasa proposal kerjasama usaha tentunya sangat memerlukan beberapa data yang nantinya sebagai bahan penulisan. Oleh karena itu, dalam sisi internal perusahaan, beberapa data yang dibutuhkan diantaranya : Scan legalitas perusahaan (Cover akta, perizinan, legalitas terkait usahanya) Dan data terkait lainnya.
Memulai sebuah bisnis memang bukan perkara yang mudah. Ada begitu banyak tantangan yang dihadapi. Untuk Anda yang berencana atau sedang merintis bisnis baru, Anda pasti akrab dengan beberapa hal berikut ini. Inilah tantangan yang harus dihadapi oleh bisnis atau usaha yang baru berdiri. 1. Pengalaman Menjalankan bisnis tidak semudah yang terlihat. Para pengusaha sukses harus bergelut degan berbagai kesulitan sebelum sampai pada titik puncak. Satu hal yang pasti tidak dimiliki oleh pelaku bisnis baru adalah pengalaman. Mereka biasanya tidak paham bagaimana cara menyelesaikan berbagai tugas dan persoalan yang datang bersamaan. Akan ada banyak trial and error dalam proses ini. Anda bisa menyiasati hal ini dengan 2 hal memiliki seorang mentor yang sudah ahli dan berpengalaman di bidangnya atau mempekerjakan para staf yang ahli pada bidang ini. 2. Tim yang Tepat Berkaitan dengan mempekerjakan staf ahli, penting bagi pebisnis pemula dalam menemukan orang-orang yang tepat untuk bekerja sama. Bagaimana cara menemukan orang yang tepat? Pastikan mereka memiliki dua hal yaitu mengerti visi dan tujuan Anda ke depan serta mau menjadi bagian dalam perjalanan Anda. Tidak hanya staf, Anda butuh mentor, pelatih, dan penasehat yang sejalan dengan Anda. Orang-orang inilah yang akan mengarahkan Anda, memberi saran tentang bagaimana Anda bisa mencapai tujuan dan Anda akan membutuhkan mereka untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan. 3. Modal Yang satu ini pasti menjadi persoalan untuk setiap bisnis. Besarnya modal yang dibutuhkan satu usaha dengan yang lain memang berbeda, tergantung pada jenisnya. Bisnis berbasis internet biasanya membutuhkan modal yang relatif kecil dibandingkan dengan bisnis yang memperdagangkan produk fisik. Nah, kalau bisnis Anda berbasis internet, Anda bisa membangun sebuah bisnis dengan modal 0 rupiah! Tentu ini kembali pada jenis produk yang dijual. Jika Anda menjual barang fisik, Anda akan membutuhkan uang untuk membeli stok barang. Jika bisnis Anda membutuhkan kantor fisik untuk bekerja, maka lebih tinggi lagi modal yang dibutuhkan. 4. Multi-Tasking Tantangan lain dari memulai sebuah bisnis baru adalah semua pekerjaan belum terdistribusi dengan baik. Selain karena masalah finansial dan jumlah karyawan yang masih sedikit, kurangnya pengalaman juga berpengaruh. Meski Anda adalah bos-nya, bisa jadi Anda harus bekerja sama kerasnya dengan staf Anda. Setiap orang yang bekerja di sebuah perusahaan baru dituntut untuk memiliki kemampuan multi-tasking yang baik. Mulai dari pemasaran, riset, pengembangan produk, layanan pelanggan, hingga manajemen keuangan harus dikuasai. Tidak jarang seorang karyawan perusahaan baru harus menjalankan 2 atau 3 jabatan sekaligus. Meski terdengar berat dan melelahkan, hal ini sangat bermanfaat bagi setiap orang. Misalnya Anda yang menangani layanan pelanggan di masa-masa awal pembentukan usaha akan memahami bagaimana cara terbaik untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan menghindari kesalahan-kesalahan sebisa mungkin. Jadi setelah perusahaan berkembang menjadi usaha yang lebih besar, Anda akan lebih mudah mengontrol setiap aspek yang ada. 5. Pasar dan Pelanggan Kesalahan umum yang banyak dilakukan oleh pelaku usaha baru adalah menjalankan bisnis yang ternyata tidak menarik banyak orang. Apapun bisnis yang dijalankan, tentu menarik minat pasar adalah hal penting. Tidak hanya untuk membangun basis pelanggan, jika bisnis Anda menarik maka akan ada banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi pada bisnis Anda. Jika bisnis Anda “sepi”, rasanya tinggal menghitung hari saja menuju kebangkrutan. Meski usaha yang Anda dirikan masih baru, tidak menutup kemungkinan usaha Anda mengalami kebangkrutan. Inilah pentingnya riset pasar sebelum membangun usaha. Bila perlu, lakukan riset dalam waktu selama yang Anda butuhkan hingga Anda benar-benar memahami kondisi pasar. Tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan riset. Lakukanlah riset cerdas dengan mengamati keadaan di sekitar Anda. Kebutuhan apa yang belum terpenuhi, seberapa banyak orang yang membutuhkan, adakah orang yang telah mencoba sebelumnya, dan bagaimana hasilnya. Jawaban-jawaban atas pertanyaan ini memberikan gambaran lebih jelas kepada Anda tentang kondisi pasar yang sesungguhnya. Produktivitas Bisnis atau usaha baru memiliki tingkat produktivitas yang relatif lebih tinggi. Mengingat banyaknya tugas yang harus diselesaikan, sementara hanya ada sedikit tenaga, maka mau tidak mau semua orang akan menjadi produktif. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia dalam sebuah bisnis startup. Tantangan baru yang muncul setiap hari memacu setiap orang untuk lebih fokus dan bekerja secara efektif. 7. Keuntungan Tidak ada seorang pelaku usaha pun yang ingin rugi. Mereka pasti akan melakukan segala hal untuk memperoleh keuntungan. Mulai dari sisi pemasaran, peningkatan kualitas produk, hingga menekan biaya produksi seminimal mungkin. Setiap pebisnis pemula harus menyadari bahwa meraih keuntungan bukanlah hal yang mudah. Bahkan, dalam 1 atau 2 tahun pertama, fokus usaha adalah untuk mengembalikan modal. Setelah modal terbayar lunas, barulah bisnis yang dijalankan bisa memberikan keuntungan. Jumlah keuntungan sendiri juga tidak menentu. Banyak sedikitnya tergantung pada respons pasar dan produk yang dijual. 8. Determinasi Tantangan yang muncul dalam sebuah bisnis baru bisa tidak terduga dan sulit dipecahkan. Di saat-saat seperti itu, Anda pasti merasa ingin berhenti saja. Jika Anda benar-benar ingin berhasil dengan bisnis yang dijalankan, Anda perlu determinasi yang kuat. Bulatkan tekad Anda, bila perlu buat diri Anda terobsesi dengan kesuksesan. Jangan mudah lelah dan menyerah karena akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi di masa yang akan datang. Setiap tantangan yang datang adalah ujian untuk menjadikan Anda lebih baik. Jika orang lain saja bisa lolos dan sukses, Anda juga pasti bisa. Artikel Terkait 9 Pertanyaan yang Sering Diajukan Ketika Membuka Bisnis Baru Memanage Cash Flow Keuangan pada Bisnis Musiman Apa itu Payment Gateway? Bagaimana Cara Kerja Payment Gateway? 5 Cara Memulai Bisnis Cleaning Service Demikianlah artikel tentang 8 tantangan yang dihadapi bisnis baru, semoga bermanfaat bagi Anda semua.
1 Tantangan kesenjangan sosial. Keberhasilan pembangunan dalam bidang ekonomi dirasakan berhasil mengurangi jumlah orang miskin di Indonesia, namun jurang antara masyarakat golongan elite dan golongan sederhana sangat lebar. Di belakang gedung-gedung pencakar langit, mewah dan mentereng, berjubel pemukiman kumuh rakyat kecil. 97.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Dr. Wa Ode Zusnita Muizu, menjadi narasumber Webinar Series 4 Pengembangan Soft Skill Mahasiswa “Peningkatan Kemampuan Manajerial Mahasiswa dalam Mengelola Usaha Kecil dan Menengah di masa Pandemi” yang digelar secara daring, Sabtu 16/10/2021. [Kanal Media Unpad] Berbagai tantangan acapkali dihadapi para pelaku usaha saat menjalani bisnisnya. Untuk itu, kemampuan manajerial penting dikuasai pelaku usaha. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Dr. Wa Ode Zusnita Muizu, mengatakan, kemampuan manajerial dapat membantu pelaku usaha mengatasi hambatan dan tantangan yang muncul dalam berwirausaha. Hal tersebut ia sampaikan dalam Webinar Series 4 Pengembangan Soft Skill Mahasiswa “Peningkatan Kemampuan Manajerial Mahasiswa dalam Mengelola Usaha Kecil dan Menengah di masa Pandemi” yang digelar secara daring, Sabtu 16/10/2021. “Ini nantinya bisa membantu kita di dalam mengelola kegiatan usaha secara lebih sistematis, teroganisir secara rapi, sehingga prosesnya akan bekerja lebih baik,” kata Wa Ode. Keterampilan manajerial yang perlu dimiliki antara lain human skills, technical skills, dan conceptual skills. “Kalau sudah mulai mengglobal kita perlu global management skills,” ujarnya. Wa Ode mengatakan, menghadapi tantangan di dunia usaha perlu adanya manajemen organisasi dengan tepat, sehingga dapat turut mendukung tercapainya tujuan. “Disinilah pentingnya ilmu manajemen, kemampuan di dalam mengatur, mencapai tujuan dengan mengelola sumber daya melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, perngarahan, dan pengendalian,” tuturnya. Sebagai pelaku usaha, penting menerapkan ilmu manajemen sebagai pondasi di awal. Dengan demikian, ketika menghadapi kendala dapat segera menemukan solusinya. Saat ini kemampuan yang juga penting dikuasai adalah kemampuan digital. Wa Ode mengatakan bahwa dengan kemampuan digital yang dimiliki harus dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menguatkan secara manajerial, serta dapat berdampak pada peningkatan usaha Wa Ode pun menyebutkan pentingnya membangun kekuatan tim yang solid. Dengan kekuatan tim solid, segala beban dan kesulitan akan lebih mudah diatasi, termasuk tantangan pandemi Covid-19.arm*
PROPOSALSKRIPSI STARTEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI SINE Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Seminar Proposal Skripsi” Dosen Pengampu Rokhmat Subagiyo, SE, MEI Disusun Oleh Susi Ayu Agustin (17402153295) ES VI-G EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTUTUSI AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
March 21, 2017 Professional Tips Dalam membangun suatu hal tentunya ada tantangan-tantangan tersendiri yang akan Anda temui. Namun, hal tersebut bukanlah menjadi penghalang atau penghenti Anda untuk terus maju melanjutkan usaha. Nah, agar bisnis Anda terus lancar berlanjut, yuk persiapkan diri dengan tantangan awal yang mungkin Anda temui berikut ini! 1. Sulit membangun tim Usaha yang baik pasti dihasilkan dari tim yang baik dan solid pula. Saat Anda membangun bisnis atau mengembangkan ide sebagai individual, Anda mungkin akan menemukan tantangan untuk membangun sebuah tim. Menemukan orang yang tepat di saat Anda belum bisa menjanjikan keuntungan-keuntungan yang meyakinkan pasti menjadi tantangan tersendiri untuk Anda. Hal ini mungkin akan membutuhkan waktu, oleh karena itu Anda perlu mengandalkan kerabat dekat untuk membantu Anda dalam membangun tim ini. 2. Sulit mencari investor Setelah mendapatkan tim, untuk mengembangkan bisnis Anda selanjutnya adalah mencari investor. Mencari investor merupakan hal yang sulit dan membutuhkan waktu dan juga strategi. Untuk itu, dalam mencari investor, Anda perlu mencari lebih banyak mengembangkan networking dan juga lebih memahami para calon investor Anda. 3. Mem-branding diri sebagai identitas Mem-branding diri memang tidak bisa langsung dilakukan karena membutuhkan waktu untuk melihat perkembangan bisnis dari waktu ke waktu Anda. Untuk memudahkan Anda, usahakan untuk terus menggali informasi yang berhubungan dengan bisnis Anda. Dari awal mungkin Anda harus terus mengintip dengan para pesaing bisnis yang lain yang masih berhubungan dengan bisnis Anda, namun lama kelamaan Anda harus menentukan branding identitas bisnis Anda sendiri. 4. Membagi diri dengan pekerjaan lain Biasanya, bisnis awal dibangun sambil mengerjakan pekerjaan lain untuk menjadi backing up dana. Tantangan terbesar yang akan Anda temukan adalah membagi waktu dengan pekerjaan lain. Untuk waktu awal, hal ini pasti akan menjadi tantangan dan kesulitan untuk Anda. Namun, usahakan untuk terus profesional mengerjakan urusan kantor di jam kantor dan mulai fokus ke bisnis Anda setelah jam kantor maupun weekend. Persiapkan diri Anda dengan jam tidur yang berkurang dan juga waktu weekend yang tersita dengan hal tersebut. 5. Mengatur stabilitas keuangan Bisnis awal pasti akan menguras dana tabungan Anda, terlebih lagi saat belum mendapatkan investor. Oleh karena itu, di awal membangun bisnis, Anda perlu memperhatikan strategi untuk mengatur stabilitas keuangan. Tetap memutar keuangan namun juga tetap bisa mendapatkan pemasukan untuk persiapan di kemudian hari. Semua usaha pasti akan mendapatkan tantangan di awal. Namun, perlahan pasti Anda bisa melaluinya setelah tahap adaptasi dan juga pengaturan yang baik. Di awal memang akan mendapatkan banyak tantangan, namun setelahnya, hasilnya akan worth it, lho! About The Author Neschya Writer x Fashion Stylist
9DSuCEP. o1dp70h3as.pages.dev/104o1dp70h3as.pages.dev/318o1dp70h3as.pages.dev/329o1dp70h3as.pages.dev/275o1dp70h3as.pages.dev/274o1dp70h3as.pages.dev/436o1dp70h3as.pages.dev/122o1dp70h3as.pages.dev/112
tantangan akan menjadi pemicu sebuah usaha mencapai tujuan